Orang-orang tua dulu suka bilang, "pinter-pinter milih teman", karena memang kepada siapa kita
berteman rupanya dapat memberikan dampak bagi eksistensi kita secara sosial.
Seorang pecinta klub sepakbola Chelsea cenderung berteman dengan sesama fans
klub sepakbola itu, ketimbang dengan penggemar fanatik klub Manchester United,
misalnya. Bahkan penelitian psikologi sosial menunjukkan bahwa seseorang
cenderung menganggap bahwa teman sepergaulannya memiliki kesukaan/ketidaksukaan
yang sama dengannya, tanpa pernah mengecek langsung preferensi teman
sepergaulannya tersebut. Rasa suka/tidak mempengaruhi perilaku manusia, dan
jelas pengaruh perilaku sosial ini bukanlah sesuatu yang sepenuhnya
"rasional". Ketidak-rasional-an ini yang membuat manusia menjadi
manusia, dan dinamika sosial menjadi jauh lebih menarik dari model-model dan
abstraksi sosiologis modern!