Friday, July 15, 2011

10 Hal yang perlu dimiliki seorang pembohong


Salah satu paradoks dalam kehidupan sosial adalah kenyataan bahwa meski orang-orang secara kolektif mencari dan memuja kejujuran, secara individual kebohongan senantiasa terjadi. Anak berbohong pada orang tua (dan sebaliknya), kriminal berbohong pada yang berwajib (dan seringkali dalam beberapa kondisi juga sebaliknya), pasien berbohong pada dokternya (juga sebaliknya), dan banyak lagi kebohongan-kebohongan hidup dalam pengalaman keseharian kita.

Begitu penelitian ilmiah menydari bahwa rasionalitas dan emosionalitas merupakan dua polar penting dalam tiap pengambilan keputusan dan keterlaksanaan perilaku manusia, kita menyadari bahwa berbohong ternyata lebih lazim daripada yang kita bayangkan. Demikianlah ironi yang terjadi ketika karakteristik dasar seseorang seolah “dilatih” untuk berbohong, dunia menuntut dan memuja kejujuran mutlak – suatu hal yang justru sering dianggap jadi “penyakit” bagi dunia normal kita.