Saturday, February 5, 2011

Kejujuran terpatri di wajahmu!

Otot-otot di wajah dan aktivasi ekspresi emosi-emosi dasar
Terdapat 43 otot di wajah kita. Jika berbagai emosi kita itu dipetakan ke dalam aktivasi otot yang ada di wajah ini, maka bisa dibayangkan betapa banyaknya kombinasi otot yang aktif ketika emosi tertentu menstimulasi sistem kognitif kita. Berbohong sangat sulit saat berhadapan dengan mereka yang memahami aktivasi otot-otot wajah ini.


Harus diakui, ekspresi wajah akan emosi tertentu memang memiliki sensitivitas tertentu dengan sistem sosial dan kultural di mana kita ada. Tak usah demikian, beberapa penelitian sosio-psiko-linguistik menunjukkan bahwa memahami kata “marah” saja punya perbedaan dengan padanan kata “anger” di kalangan masyarakat berbahasa Inggris. Peneliti Karl Heider (2001), pernah meneliti betapa berbedanya peta kata-kata terkait emosi untuk bahasa Indonesia bagi mereka yang berlatar belakang suku Minang dan suku Jawa. Lebih jauh lagi, sosiolog kenamaan di tanah air, Koentjaraningrat (1985) bahkan pernah menunjukkan efek-efek emosi yang berbeda di dalam bahasa Jawa.

Pemetaan Emosi dalam bahasa Jawa oleh Koentjaraningrat (1985)
Namun penelitian bapak teori evolusi, Charles Darwin (1872), menunjukkan bahwa ada hal-hal yang universal (innate) dalam ekspresi emosi manusia. Ketika emosi dipandang sebagai respon motorik tubuh atas sebuah stimulus lingkungan tertentu, maka kita yang masih tergolong satu spesies memiliki kemiripan untuk emosi-emosi tertentu. Hal inilah yang mendorong psikolog evolusioner modern kini meyakini adanya ekspresi emosi dasar. Emosi dasar merupakan emosi yang senantiasa sama untuk semua homo sapiens, tak peduli dari latar belakang sosio-kultural manapun.

Emosi dasar ini merupakan bentuk respon alamiah fisiologis manusia terhadap lingkungannya – sebuah pola aktif motoris manusia yang bisa dikatakan otonom pada manusia sehat (tidak memiliki gangguan psikopati, misalnya). Respon marah, merupakan salah satunya, ditandai dengan mata yang membelalak, bibir yang menipis dan ditekan ke dalam. Respon takut, juga merupakan respon dasar, ditandai dengan peregangan pelupuk mata bawah, otot kelopak mata atas menegang, alis yang naik ke atas, dan bibir yang tertarik oleh otot wajah membentuk bibir yang meregang horizontal ke arah telinga. Respon kaget muncul dengan mata yang membelalak dan alis yang menaik untuk waktu kurang dari 1 detik dan mulut yang terbuka sedikit. Respon sedih, ditandai dengan otot bagian bawah bibir yang meregang ke bawah, ujung kelopak mata tertarik ke bawah, dengan pandangan yang kehilangan fokus. Respon senang, ditandai dengan senyum yang lebar oleh aktivas otot-otot wajah di dekat pipi atas sehingga memunculkan kerutan di kedua ujung mata. Satu respon yang unik yang juga universal adalah respon muak, yang ditandai dengan aktivasi otot yang melingkupi hidung (nasal) sehingga ada kerutan di hidung dan bibir atas yang sedikit tertarik ke atas dan menunjukkan sedikit deretan gigi.  

Namun berbagai penelitian tentang emosi dalam perspektif aktivasi otot-otot wajah menunjukkan bahwa emosi senantiasa muncul tak pernah tunggal sebagai emosi dasar. Ekspresi emosi hampir selalu muncul dalam bentuk kombinasi-kombinasi tertentu dan berubah setiap kali sensori dan sistem kognitif baru di-update. Deteksi emosi melalui ekspresi pada wajah itu gampang-gampang sulit, perlu kenal otot-otot yang aktif atau setidaknya kita sangat kenal dasar pola wajah  (disebut sebagai baseline) orang tersebut. Ini sebabnya seringkali orang tua sering tahu saat anaknya mengucapkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang digambarkan dalam ekspresi di wajahnya. Demikian pula dengan isteri kepada suami dan sebaliknya, seringkali mudah menyadari jika pasangannya telah berbohong.

Mengenali betul wajah orang yang kita sayangi dan kita kenal dekat akan membantu kita menyadari apakah sudah dibohongi atau tidak. Tetapi adalah tugas ilmu pengetahuan, untuk mengenali otot-otot yang bertanggung jawab pada ekspresi emosi  tertentu pada spesies kita, homo sapiens, untuk pemahaman yang lebih jauh kaitan antara sistem sensori dan motorik manusia. :)